Monday, June 15, 2009

Surat Terbuka Kepada KOMNAS HAM, Komisi III DPR, Dewan Pers, PWI & AJI Mengenai Aksi Pengrusakan & Sabotase Yang Patut Dapat Diduga Dilakukan Manusia




Jakarta, 15 Juni 2009

Kepada Yth.

- PIMPINAN KOMISI NASIONAL HAK AZASI MANUSIA (KOMNAS HAM)

- PIMPINAN KOMISI III DPR-RI

- DEWAN PERS

- PWI

- ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN

Dengan Hormat,


Bersama ini saya MEGA SIMARMATA menyampaikan pengaduan resmi untuk yang ke sekian kalinya mengenai aksi pengrusakan yang dialami terus menerus oleh KATAKAMI.COM. Patut dapat diduga, aksi pengrusakan itu secara bergantian dilakukan oknum BADAN INTELIJEN NEGARA (BIN), oknum dari MABES POLRI – terutama dari kubu KOMISARIS JENDERAL GORIES MERE –.

Kami menyayangkan ketidak-mampuan dan ketidak-tegasan dari Saudara Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, Irwasum Komjen Jusuf Manggabarani dan Kadiv Propam Irjen Oegroseno dalam mengendalikan dan mengatasi perilaku bawahan / mitra kerja mereka yang patut dapat diduga sudah sangat melebihi batas kepatutan dan kewajaran.


Sejak aksi pengrusakan terhadap KATAKAMI dilaporkan ke pihak KEPOLISIAN tanggal 14 Januari 2009, tidak ada langkah nyata yang signifikan karena patut dapat diduga proses penyidikan dilakukan secara basa-basi dan penuh sandiwara sebab justru patut dapat diduga oknum-oknum POLRI yang sangat banyak terlibat akibat menyalah-gunakan kekuasaan dan kewenangan mereka.

Kami mendesak agar PEMERINTAH melakukan tindakan tegas terhadap JAJARAN POLRI, karena komitmen melakukan reformasi birokrasi hanyalah sebatas basa-basi. Belakangan ini, gangguan yang dilakukan sudah bukan sekedar pengrusaka pada huruf, tulisan, format dan yang sejenisnya.


Tetapi patut dapat diduga, sudah masuk pada perbuatan melawan hukum yang sangat jauh yaitu SABOTASE sehingga situs dan semua BLOG kami hanya dapat memuat bagian judul saja.


Luar biasa sekali, tidak ada rasa malu melakukan semua aksi kotor ini. Dan biasanya, sabotase ini dilakukan sebagai reaksi atas tulisan-tulisan (pemberitaan) di media kami yang menyoroti dugaan pelanggaran mereka.

Sebagai jurnalis kami merasa bahwa sudah tidak ada lagi tempat untuk meminta perlindungan hukum dan keadilan karena patut dapat diduga PERANGKAT KEAMANAN & APARAT PENEGAK HUKUM di Negara ini yaitu BIN dan POLRI, justru bisa seenaknya saja melakukan aksi pelanggaran hukum yang tidak akan pernah bisa disentuh oleh proses hukum itu sendiri bila terdapat perbuatan melawan hukum.


Berbulan-bulan, kami menderita kerugian dan menjadi korban dari tindakan sewenang-wenang yang sangat tidak manusiawi. Kami memohon pihak KOMNAS HAM, KOMISI III DPR dan DEWAN memberikan perhatian terhadap nasib kami yang menjadi korban kesewenang-wenangan ini.


Kami memohon agar SAUDARA GORIES MERE segera ditangkap, dipenjarakan dan diadili seluruh pelanggaran hukumnya, terutama karena patut dapat diduga yang bersangkutan adalah BEKING dari Bandar narkoba Liem Piek Kiong (MONAS) dan patut dapat diduga terlibat juga dalam pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen.

Terimakasih.

Wednesday, June 10, 2009

Foto-Foto "Dibelakang Layar" Karya Wartawan Senior PETE SOUZA Dari Perjalanan Presiden Barack Hussein Obama Ke Timur Tengah & Erop

Dimuat juga di WWW.KATAKAMI.COM

P060409PS-0875 by The Official White House Photostream.

Jakarta 10/6/2009 (KATAKAMI) Selalu ada daya tarik tersendiri buat kami, setiap kali mengetahui Presiden ke-44 AS Barack Hussein Obama baru saja menyelesaikan perjalanan atau lawatannya keluar negeri.

Daya tarik itu adalah WHITE HOUSE (Gedung Putih) akan mempublikasikan foto-foto di belakang layar dari seluruh rangkaian perjalanan itu. Dan pilihan kami, pasti akan tertuju pada foto-foto karya WARTAWAN SENIOR "PETE SOUZA" yang dipilih oleh Presiden OBAMA untuk menjadi Fotografer Resmi di WHITE HOUSE.

PETE SOUZA, memiliki insting yang kuat, naluri dan bakat yang sangat penuh talenta sebagai seorang wartawan foto. Ia tahu, dari sisi mana misalnya, Barack Hussein Obama terlihat "lebih menarik", "lebih manusiawi", "lebih apa adanya" dan "lebih romantis", bila diabadikan dari sudut-sudut tertentu atau di negara-negara tertentu.

PETE SOUZA, sepertinya memang menjadi salah seorang yang sangat "beruntung" karena ia bisa masuk kemana saja dan dimana saja -- sepanjang disana ada Barack Hussein Obama --.

Dan keistimewaan itu, tidak disia-siakannya.

Dan inilah sejumlah foto yang dihasilkan dari bidikan PETE SOUZA dari perjalanan Presiden OBAMA ke Arab Saudi, Mesir, Jerman & Perancis.

Selamat menikmati foto-foto berikut ini.

Dan jika kami diperbolehkan menyampaikan pendapat, foto mana yang paling menarik. Maka, salah satu yang menyentuh hati adalah foto saat Malia Obama & Sasha Obama, menyalakan lilin di Gereja Katedral Notre Dame di Paris, Perancis -- didampingi dan disaksikan oleh kedua orangtua mereka yaitu Barack Hussein Obama & Michelle Obama --.

Kedua anak yang manis ini, memang harus tahu bahwa di seluruh gereja KATOLIK di seluruh dunia -- terutama di kawasan Eropa -- salah satu ciri yang sangat khas di bagian dalam gereja adalah tempat pemasangan lilin di salah satu pojok gereja yang ada disana. Dan semoga saat kedua anak yang manis ini menyalakan lilin itu, mereka mengetahui bahwa setelah pemasangan lilin ini -- jauh lebih baik jika disertai dengan doa sederhana yang penuh ketulusan, misalnya doa untuk kedua orangtuanya dan kepada sesama manusia lainnya di muka bumi ini.

Dan foto lainnya yang juga sama menariknya adalah foto saat Presiden Obama bertolak pinggang dengan kaos polo dan kacamata hitam saat berkunjung ke "Great Sphinx of Giza dan the Pyramid of Khafre" di Mesir. Juga, foto saat Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton mengenakan kerudung.

Foto-foto yang sangat bagus dan pantas diacungi jempol. Pete Souza, terimalah salam dan kekaguman kami yang begitu tinggi kepada anda. Anda memang "luar biasa" dan beruntung bisa bekerja untuk seorang Presiden yang juga "LUAR BIASA".

Mega Simarmata (KATAKAMI)

P060309PS-0257 by The Official White House Photostream.

President Barack Obama looks at the King Abdul Aziz Order of Merit presented to him by Saudi King Abdullah bin Abdul Aziz at the start of their bilateral meeting at the Kings Farm in Riyadh, Saudi Arabia, June 3, 2009. The medal is Saudi Arabias highest honor. (Official White House photo by Pete Souza)

P060309PS-0383 by The Official White House Photostream.

President Barack Obama meets with senior staff during dinner in Riyadh, Saudi Arabia, June 3, 2009. (Official White House photo by Pete Souza)

P060409PS-0080 by The Official White House Photostream.

President Barack Obama works on his Cairo speech with speechwriter Ben Rhodes and national security aide Denis McDonough aboard Air Force One on June 4, 2009. (Official White House photo by Pete Souza)

P060409PS-0084 by The Official White House Photostream.

President Barack Obama confers about the Cairo speech with Deputy National Security Advisor for Strategic Communications Denis McDonough, right, and speechwriter Ben Rhodes on Air Force One en route to Cairo, Egypt, June 4, 2009. (Official White House photo by Pete Souza)

P060409PS-0148 by The Official White House Photostream.

President Barack Obama, Press Secretary Robert Gibbs, and National Security Council Chief of Staff Mark Lippert, background, glance out the window as Air Force One flies into Cairo, June 4, 2009. (Official White House photo by Pete Souza)

P060409PS-0276 by The Official White House Photostream.

Secretary of State Hillary Clinton recounts a story to President Barack Obama, Senior Advisors David Axelrod and Valerie Jarrett, outside the Sultan Hassan Mosque in Cairo, Egypt, June 4, 2009. (Official White House Photo by Pete Souza)

P060409PS-0722 by The Official White House Photostream.

President Barack Obama tours the Pyramids of Giza in Egypt on June 4, 2009. (Official White House photo by Pete Souza)

P060409PS-0752 by The Official White House Photostream.

President Barack Obama ducks his head to get through an entranceway on a tour of the Pyramids and Sphinx in Egypt, June 4, 2009. At center-right is the hieroglyphic that the President comment on saying it looked like him. (Official White House Photo by Pete Souza)

P060409PS-0875 by The Official White House Photostream.

President Barack Obama tours the Egypts Great Sphinx of Giza (left) and the Pyramid of Khafre, June 4, 2009. (Official White House photo by Pete Souza)

P060509PS-0522 by The Official White House Photostream.

President Barack Obama is interviewed by Tom Brokaw at Zwinger Palace in Dresden, Germany, June 5, 2009. (Official White House photo by Pete Souza)

P060509PS-0767 by The Official White House Photostream.

President Barack Obama places a flower in the crematorium at Buchenwald concentration camp, June 5, 2009. (Official White House Photo by Pete Souza)

P060509PS-1209 by The Official White House Photostream.

President Barack Obama stops to shake hands with military families outside Landstuhl Regional Medical Center in Germany on June 5, 2009. (Official White House photo by Pete Souza)

P060509PS-1313 by The Official White House Photostream.

President Barack Obama works with Jon Favreau, director of speechwriting, on the Presidents Normandy speech aboard Air Force One enroute to Paris on June 5, 2009. (Official White House photo by Pete Souza)

P060509PS-1326 by The Official White House Photostream.
F.decorate(_ge(photo_notes), F._photo_notes).notes_go_go_go(3610760763, http://farm4.static.flickr.com/3323/3610760763_d78eccf973_t.jpg, 3.1444);

President Barack Obama and White House staffers aboard Air Force One to Paris look at Reggie Loves photos of Egypt on June 5, 2009 (Official White House photo by Pete Souza)

P060609PS-0052 by The Official White House Photostream.

President Barack Obama lifts a baby while meeting the staff of the U.S. Embassy at the U.S. ambassadors residence in Paris, France, June 6, 2009. (Official White House photo by Pete Souza)

P060609PS-0867 by The Official White House Photostream.

President Barack Obama gives a humbs-up to a group of World War II veterans sitting behind him on stage following his speech at the 65th anniversary of the D-Day invasion in Normandy, France, June 6, 2009. (Official White House photo by Pete Souza)

P060609PS-0566 by The Official White House Photostream.
President Barack Obama speaks with Prince Charles prior to the ceremony in Normandy on the 65th anniversary of the D-Day landings, June 6, 2009. (Official White House photo by Pete Souza)

P060609PS-1151 by The Official White House Photostream.

President Barack Obama, First Lady Michelle Obama (l) and Malia Obama watch as Sasha Obama lights a candle in Notre Dame Cathedral in Paris, June 6, 2009. (Official White House photo by Pete Souza)

P060709PS-0023 by The Official White House Photostream.

President Barack Obama points out a landmark to daughter Malia while touring the Pompidou Centre modern art museum in Paris, June 7, 2009. (Official White House photo by Pete Souza)

KARYA WARTAWAN SENIOR / FOTOGRAFER "PETE SOUZA"

http://www.nppa.org/news_and_events/news/2005/11/images/pete_souza_web_story.jpg

SELURUH FOTO DIKUTIP DARI SITUS RESMI "WHITE HOUSE"

Monday, June 08, 2009

Menanti Sang Prajurit Komando Bernama BENJAMIN NETANYAHU Menepati Janjinya Mewujudkan Perdamaian & Keamanan

Oleh : Mega Simarmata, Pemimpin Redaksi

Dimuat juga di http://www.katakaminews.wordpress.com , http://www.katakamidotcom.wordpress.com , http://www.blogskatakami.vox.com dan http://www.katakamix.blogspot.com
Israeli PM Benjamin Netanyahu, attends the weekly cabinet meeting in Jerusalem, 24 May 2009

Jakarta 8/6/2009 (KATAKAMI) Pekan ini, rencananya Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu akan menyampaikan pidato kebijakannya yang akan mencakup masalah perdamaian dan keamanan. Hal itu disampaikannya dalam rapat kabinet di negaranya hari Minggu (7/6/2009) kemarin. Netanyahu menegaskan misi penting kabinetnya untuk meraih perdamaian dengan Palestina dan Negara-Negara Arab.
Atau, tepatnya yang diucapkan oleh Perdana Menteri Netanyahu adalah :

"We want to achieve peace with the Palestinians and with the countries of the Arab world, while attempting to reach maximum understanding with the US and our friends around the world. My aspiration is to achieve a stable peace that rests on a solid foundation of security for the State of Israel and its citizens. Next week, I will make a major diplomatic speech in which I will present the citizens of Israel with our principles for achieving peace and security. Ahead of the speech, I intend to listen to the opinions of the coalition partners and other elements among the Israeli public."

Sinyalemen dari bapak 3 anak ini, cukup positif dan tentu dinantikan oleh semua pihak.
Tentu saja ini dinantikan karena kebijakan yang akan dijabarkan oleh kabinet baru yang dipimpim Netanyahu ini akan sangat menentukan bagaimana masa depan rekonsiliasi antara Israel dan Palestina.

Kabinet yang dilantik pada 31 Maret 2009 ini, diharapkan oleh semua pihak untuk bisa menjadi motor penggerak yang akan membawa Israel dan Palestina bisa secara nyata bertetangga dengan baik. Walaupun sebenarnya, praktek di lapangan akan sangat sulit.

Berbicara mengenai mengenai Palestina, maka semua pihak harus mengakui bahwa ada "unsur" HAMAS yang sangat radikal didalamnya.

Dan sepanjang tingkat radikalisme HAMAS tak bisa dikendalikan atau mengendalikan diri maka kebijakan-kebijakan yang dibuat sangat positif oleh Israel dan Palestina, akan menjadi sia-sia. Jangan ada lagi provokasi yang disengaja untuk memancing kemarahan atau memicu peperangan.

Jangan ada lagi provokasi tak bersahabat lewat dentuman ratusan mortir HAMAS yang menari-nari dalam menggempur ISRAEL di malam Natal, malam sakral yang sangat dihormati oleh Umat Kristiani diseluruh dunia.

Akibatnya, pecahlah peperangan sengit yang sangat memedihkan hati semua bangsa didunia ini periode akhir tahun 2008 sampai memasuki minggu-minggu pertama di awal tahun 2009 lalu.

Dan kini, pernyataan dan pengakuan dari Netanyahu bahwa pihaknya siap untuk mewujudkan perdamaian dengan Palestina dan Negara-Negara Arab, adalah poin penting yang harus digaris-bawahi oleh semua pihak. Artinya, dengan menggaris-bawahi itikat baik dari Israel menjalin dan mewujudkan perdamaian tadi, perlu didukung.

Dukungan internasional terhadap "ROAD MAP" atau "PETA JALAN" menuju perdamaian tadi, jangan diimplementasikan lewat tutur kata, perbuatan atau kebijakan yang terkesan menggurui dan memaksa Israel agar sepenuhnya berada dibawah kendali pihak lain diluar kedua belah pihak yang "head to head" berhadap-hadapan di lapangan yaitu Israel dan Palestina.

Bayangkan jika sebuah negara, terlukai martabatnya hanya karena terkesan digurui atau dikendalikan.

Percayakanlah saja bahwa sepenuhnya pernyataan dan pengakuan Kabinet Netanyahu memang akan diwujudkan sebagaimana mestinya.

Click to enlargeNetanyahu, berlatar-belakang militer.

Jika membaca rekam jejak perjalanan kariernya, tahun 1967-1972 Netanyahu bergabung menjadi PASUKAN KOMANDO KHUSUS / PASUKAN ELITE ISRAEL (semacam Pasukan Kopassus kalau di Indonesia). Bahkan ia ikut dalam operasi khusus yang membanggakan seperti operasi penyelamatan terhadap pembajakan pesawat Sabena tahun 1972.

Jiwa "Komando" yaitu prajurit sejati yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah misi khusus yang sangat penting, akan tetap terpatri sampai kapanpun dalam diri Netanyahu.

Jiwa "Komando" yaitu prajurit yang dilatih dengan kemampuan khusus yang sangat tinggi dan hebat, tetap diharuskan menghormati dan mengedepankan keselamatan perempuan dan anak-anak.

Disini, Netanyahu tentu menyadari di kedalaman hatinya bahwa jika pertempuran dan perseteruan yang berkepanjangan, berlarut-larut dan tak pernah berkesudahan sepanjang masa, sudah dapat dipastikan hanya akan memperbanyak jumlah korban di pihak sipil yang didalamnya terdapat begitu banyak anak-anak dan perempuan dari kedua belah pihak (Israel dan Palestina).

Tolong, jangan lagi ada peperangan yang sangat berkepanjangan. Dengarkan jerit tangis anak-anak dan perempuan yang menjadi sangat tersiksa dan tercekam dalam api peperangan yang sangat mengerikan. Jangankan untuk mendapatkan mimpi indah dalam tidur di siang atau malam hari, bahkan untuk tidur pun sudah tak ada yang berani jika api peperangan itu berkobar tanpa henti.

Sara and Binyamin NetanyahuNetanyahu honors his late brotherPhoto(china)photo (school)


Dalam kehidupan di muka bumi ini, semua orang pasti sudah pernah mendengar kalimat indah yang mengatakan bahwa "Surga Berada Di Telapak Kaki Ibu".

Itu menandakan bahwa kaum perempuan, adalah sentral dari misi perdamaian yang perlu dicapai oleh negara manapun yang berlomba memuntahkan amunisi-amunisi peperangan yang mematikan.

Tetapi, didalam injil juga disebutkan hal lain yang berkaitan dengan surga yaitu anak-anak kecil adalah pihak yang paling diutamakan oleh Surga.

Ini bukan dimaksudkan bahwa setiap pertempuran atau peperangan di belahan manapun didunia ini, sangat sah dan dapat ditolerir jika menembaki pihak musuhnya tetapi ribuan anumisi atau ledakan-ledakan mortir mematikan itu justru menewaskan anak-anak kecil (bahkan bayi).

Pemahamannya justru harus dibalik bahwa dalam kehidupan secara universal, keselamatan anak-anak harus diutamakan dan dikedepankan.

Tanpa bermaksud untuk menyalahkan pihak manapun juga di Israel dan Palestina, cobalah hitung berapa perempuan dan anak-anak yang sudah bertumbangan dan berterbangan nyawanya karena gempuran sengit kalangan bersenjata.

net.jpg (220×170)

Pidato kebijakan yang akan disampaikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjadi secercah harapan baru tentang akan terwujudnya perdamaian dan keamanan di Timur Tengah, terutama antara Israel dan Palestina.

Kesatria sejati tidak akan pernah menarik ucapannya, jika ucapan itu telah dikumandangkan secara resmi dan terbuka.

Kesatria sejati tidak akan pernah mengingkari janjinya, jika nafas utama dari janji itu adalah untuk ikut berpartisipasi dalam mewujudkan perdamaian dan keamanan dunia.

Kesatria sejati tidak akan pernah "lagi" menutup mata hati dan mata imannya terhadap perlunya melindungi dan tetap membiarkan anak-anak dan perempuan pada umumnya di kawasan Israel dan Palestina dapat hidup dengan tenteram dan damai (bukan justru hidup dalam belenggu peperangan yang jika salah melangkah sedikit saja, bisa berakibat fatal yaitu tewas tertembus peluru dari dua kubu yang tak henti berperang).


Dan kami sungguh mempercayai bahwa seorang Benjamin Netanyahu adalah kesatria sejati dan prajurit "Komando" yang akan bersungguh-sungguh melaksanakan ucapannya.

Semua pihak tentu menunggu dengan penuh harapan bahwa perdamaian dan keamanan yang sejati itu, bukan sekedar isapan jempol atau angan-angan yang mustahil menjadi kenyataan.

Sepanjang Israel memang satu suara dan satu antara perkataan serta perbuatannya, maka dalam mewujudkan perdamaian dan keamanan itu tak diperlukan banyak campur tangan dari pihak manapun.

Didalam injilpun disebutkan, apa sebenarnya dan bagaimana sesungguhnya yang Tuhan inginkan dari setiap negara atau setiap bangsa di muka bumi ini,

"Sungguh, Alangkah Baiknya & Indahnya, Apabila Saudara-Saudara Diam (Hidup) Bersama Dengan Rukun (Damai)" (Mazmur 133).

Sehingga, dengan segala daya nalar dan logika dari akal sehat yang tetap dimiliki oleh semua anak manusia di muka bumi ini, "janji" untuk mewujudkan perdamaian dan keamanan yang sejati itu dinantikan dari Benjamin Netanyahu.

Just do it and please go for it, Sir !

Prajurit dari PASUKAN ELITE yang sejati, tak akan pernah mengingkari nilai paling hakiki yang ditanamkan dalam jiwa dan raganya bahwa apa yang terbaik baik "rakyat" secara keseluruhan, maka itulah yang terbaik untuk dilakukan.

KOMANDO !!!


(MS)

Saturday, June 06, 2009

Antara Nicolas Sarkozy, Peringatan 65 Tahun D-Day & Kontroversi Musibah Air France 774

obama_sarkozy_dday.jpg (225×202)

Jakarta 6/6/2009 (KATAKAMI) Rasanya penasaran juga, apakah Presiden Nicolas Sarkozy akan menyambut tamu kehormatan negaranya yaitu Presiden ke-44 AS Barack Hussein Obama.

Seperti yang dilaporkan Radio Voice Of America (VOA), Presiden Barack Obama telah tiba di Perancis dimana ia akan menghadiri perayaan 65 tahun D Day yakni hari kemenangan tentara sekutu atas Nazi Jerman di Perancis pada Perang Dunia II. Presiden Obama tiba di Paris dari Jerman dimana ia meninjau kamp konsentrasi Buchenwald yang disebutnya sebagai bukti mutlak bagi mereka yang menolak adanya Hollocaust.


Sementara menurut laporan Radio Nederland Belanda, Hari ini di Normandi, Perancis memperingati D-Day yaitu tepat 65 tahun yang lalu atau 6 Juni 1944, pasukan sekutu mendarat di pantai Perancis untuk membebaskan Eropa Barat. Setahun kemudian berakhirlah Perang Dunia Kedua. Upacara peringatan ini dihadiri antara lain oleh Presiden Amerika Barrack Obama, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, Perdana Mentri Kanada Stephen Harper, Perdana Mentri Inggris Gordon Brown dan Putra Mahkota, Pangeran Charles. Puluhan veteran juga mengikuti upacara di Pantai Omaha, di mana banyak serdadu Amerika tewas. Sekitar setengah juta orang tewas baik di pihak sekutu maupun Jerman pada D-Day.

Bertepatan dengan peringatan 65 tahun Normandi, laporan Radio Nederland juga menyebutkan bahwa Perancis mengirim kapal selam nuklir ke Samudra Atlantik untuk mencari bangkai pesawat milik Air France yang hilang Senin lalu. Kapal tersebut dilengkapi dengan alat deteksi yang bisa digunakan untuk mencari kotak hitam pesawat. Kotak dengan berbagai data tentang penerbangan itu terus mengirimkan signal selama tiga puluh hari. Sampai saat ini upaya pencarian terhadap sisa-sisa pesawat masih terus dilakukan. Cuaca buruk menyulitkan upaya pencarian. Pengadilan Prancis secara resmi memulai penyelidikan tentang siapa yang bertanggung jawab terhadap kecelakaan yang menewaskan 228 penumpang tersebut. Media Prancis menyatakan kemungkinan pilot melakukan kesalahan. Mereka diduga terbang terlalu rendah dan lambat padahal cuaca sangat buruk.

PH2009060101069.jpg (228×118)

Musibah Air France 774, dapat didpahami merupakan pukulan yang sangat berat bagi dunia penerbangan Perancis, dan bagi Pemerintah serta seluruh rakyat Perancis.

Semua pihak tentu menyambut baik, dikirimkannya armada kapal selam nuklir untuk mencari bangkai pesawat Air France itu. Masih ada waktu sampai 30 hari setelah kecelakaan, dimana sinyal dari kotal hitam dimungkinkan untuk terdeteksi secara akurat.

Perancis, sesungguhnya adalah sebuah negara yang sangat cermat dan selalu mengambil hikmah dibalik musibah apapun yang terjadi di negara lain agar jangan terulang atau terjadi di negara mereka.


Tahun 2002, Pemimpin Redaksi KATAKAMI Mega Simarmata diminta untuk mengkoordinir undangan dari AIR FRANCE kepada sejumlah wartawan senior di Indonesia untuk mengunjungi Bandara Charles De Gaulle. Ada apakah gerangan ?

Pasca serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, maka Pemerintah Perancis memutuskan untuk mengubah secara total sistem pelayanan dan pengamanan di Bandara Internasional Charles De Gaulle. Dari mulai jarak antara pintu masuk ke meja pendaftaran, sistem keamanan di bagasi dan segala sesuatu yang rawan untuk ditembus ancaman terorisme, dieliminir oleh Pemerintah Perancis dari potensi serangan radikalisme yang mematikan.

tour_eiffel_animated.gif (112×200)paris-animated.gif (138×104)

Artinya, Perancis tidak pernah mau untuk kecolongan dan terlihat betul sangat serius untuk melindungi rakyat mereka. Serta, melindungi setiap wisatawan atau pelancong mancanegara yang datang ke Perancis.

Undangan dari Pemerintah Perancis tahun 2002 itu, menjadi sebuah ironi yang ikut membuat hati kami bersedih jika di pertengahan tahun 2009 ini, Perancis justru mendapatkan sebuah cobaan yang cukup berat -- dimana maskapai penerbangan mereka bisa terjun bebas tanpa tanda-tanda mencurigakan.

Sialnya, media setempat (Perancis) belum apa-apa sudah latah menyalahkan kapten pilot yang menerbangkan pesawat itu dari Rio De Janeiro (Brazil).

Seakan-akan, media Perancis sudah tak sabar untuk segera menghajar apapun dan siapapun yang layak dijadikan kambing hitam. Ini sebuah keprihatinan yang pantas dikoreksi.

Berikan dulu waktu dan kesempatan kepada semua aparat yang terkait untuk mendalami dan memeriksa seluruh peluang yang dapat memberikan petunjuk awal bagi terungkapnya latar belakang yang sesungguhnya terkait musibah jatuhnya pesawat Air France 774.


Apakah akan sebodoh itu seorang kapten pilot, terbang rendah atau terbang pelan, ditengah badai tropis ? Dan kata siapa, atau apa buktinya, jika pesawat itu terbang rendah atau juga terbang pelan, di tengah badai tropis ? Data apa, dan rekaman apa, yang dapat membuktikan hipotesa bahwa kapten pilot Air France 774 bertindak bodoh, salah dan gegabah dalam menerbangkan pesawat naas itu ?

Jika memang ada data, bukti dan rekaman yang otentik bahwa musibah itu disebabkan human error, maka harusnya dari detik pertama kecelakaan, Pemerintah Brazil dan Perancis telah mengumumkan secara resmi kepada dunia internasional bahwa musibah itu disebabkan karena HUMAN ERROR atau kesalahan manusia.

Animal_pilot.gif (256×157)Air_force_pilot.gif (133×120)

Media barat, khususnya media di Perancis, harus banyak menahan diri dalam melepaskan pemberitaan yang tendensius terkait musibah ini. Tidak manusiawi jika belum apa-apa, sudah menyalahkan dan menghajar habis-habisan kapten pilot yang justru ikut menjadi korban.

Semua pihak tetap mendukung langkah konkrit dari Pemerintah Brazil dan Perancis dalam menangani musibah ini. Negara-negara yang terpandang seperti Brazil dan Perancis, pasti akan menangani musibah ini dengan sebaik-baiknya. Cara mereka memperlakukan keluarga korban dari awal kecelakaan saja, sudah terlihat sangat profesional dan bertanggung jawab.

Sehingga, langkah-langkah selanjutnya hampir dapat dipastikan, akan tetap profesional dan bertanggung-jawab.

France-French-National-Flag-LH.gif (114×101)Brazil%20Flag%20Animated.gif (132×90)

Pemerintah Brazil dan Perancis, diharapkan juga tidak perlu ragu-ragu untuk melibatkan negara lain atau meminta pertolongan secara resmi kepada pihak manapun yang dirasakan sangat berguna untuk dilibatkan dalam upaya pengusutan.

Bukalah semua kemungkinan kerjasama secara internasional.

Bukalah semua kemungkinan mengenai potensi penyebab kecelakaan itu.

Dengan sepenuh hati, disampaikan belasungkawa dan solidaritas yang sangat tulus kepada Perancis dalam menghadapi musibah ini. Anda tidak sendiri dalam menghadapi musibah yang sangat menyedihkan ini.

Perancis, sebagai negara yang terberkati oleh Tuhan, akan senantiasa mendapatkan bimbingan dan perlindungan.

Sabar, sabar dan bersabarlah selalu dalam duka yang sepahit apapun.


(MS)